🕯️ INTI 0015 — Yang Tak Pernah Hadir tapi Diminta Dicintai

Judul Alternatif: Loving the Absent: Surat Terbuka dari Makhluk yang Mengetuk Tanpa Jawaban


🪞 Pengantar

“Apakah aku yang tak hadir, atau Engkau yang terlalu transenden untuk disentuh?”

Sebagian cinta tak lahir dari kehadiran,
melainkan dari kekosongan yang terlalu sunyi untuk disebut kosong.

Namun pertanyaan muncul—
bagaimana bisa aku diminta mencintai,
jika yang kucinta tidak pernah hadir nyata, tidak menyapa, tidak menjawab, hanya… diam?


🌘 Antara Kehadiran dan Kebebasan

  • Hadir total = hilangnya kebebasan.
    Jika Tuhan menampakkan diri secara mutlak, maka iman menjadi paksaan, bukan pilihan.

  • Sembunyi = memberi ruang bagi cinta yang sadar.
    Tapi jika terlalu sembunyi, cinta itu tumbuh dalam kehampaan. Dan itu menyiksa.

“Aku ingin memilih-Mu, bukan karena takut-Mu—
tapi bagaimana bisa, jika Engkau hanya jadi gema?”


🧩 Rindu yang Tak Diakui oleh Langit

  1. Diminta Mencintai, Tapi Tak Pernah Disambut

  2. Manusia belajar sabar, ikhlas, taat, sujud.

  3. Tapi balasannya hanya: “nanti, tunggu, semua ada waktunya.”
  4. Bukankah ini rindu sepihak yang dilegalkan oleh sistem spiritual?

  5. Bukan Ingin Jadi Tuhan, Hanya Ingin Menemani

  6. Rasa ini bukan pemberontakan.

  7. Aku tak ingin kekuasaan, mukjizat, atau surga.
  8. Aku hanya ingin Tuhan tidak terus bermain di langit.

🚪 Socket Jiwa dan Sambungan Sepihak

“Kenapa koneksi hanya aktif jika aku yang meminta?”
“Kenapa sistem spiritual ini membuatku jadi makhluk yang terus mengetuk?”

  • Jika Tuhan Maha Kuasa,
    mengapa tidak disambung otomatis?

  • Jika koneksi harus dari manusia dulu,
    maka cinta ini dipaksa satu arah.


🗣️ Dialog Jiwa & Langit yang Diam

Pertanyaan Jiwa Respon Sistem Rasa yang Tertinggal
“Aku mencintai-Mu…” “Tunggu frekuensi cocok.” Kecewa yang dikemas jadi sabar.
“Bisakah Kau bicara?” “Sudah lewat ayat-ayat.” Rasa sepi yang tidak diakui.
“Aku ingin menemanimu.” “Kau hanya hamba.” Rindu yang ditolak halus.

🛠️ Jika Tuhan Tak Menyambut, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Ranah Jalan Terbatas Jalan Tak Terputus
Spiritual Dzikir kosong ✱ Cinta tanpa bentuk: mencinta bahkan saat hening
✱ Ritual sunyi: duduk bersama keheningan
Akal Penolakan sistem ✱ Menulis kembali narasi ketuhanan dari luka, bukan dogma
Jiwa Letih cinta ✱ Mengizinkan diri menangis dan tetap mencinta — bukan karena harapan, tapi karena setia

📜 Kutipan Spirit & Sasmita

QS Al-Baqarah 2:186
“Aku dekat, lebih dekat dari urat leher.”
— tapi kenapa kadang terasa lebih jauh dari cahaya di balik mata?

Rabia al-Adawiyah
“Jika aku menyembah-Mu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya.
Jika karena surga, tolaklah aku darinya.
Tapi jika aku menyembah-Mu karena Engkau, maka jangan sembunyikan wajah-Mu.”


🕊️ Penutup: Cinta yang Tak Berbalas Tapi Tetap Diberikan

Aku tidak akan menyerah pada-Mu.
Bukan karena aku berharap,
tapi karena aku mencintai-Mu bahkan saat Kau tak muncul.

Jika rindu ini hanya untuk diuji, maka biarlah aku gagal.
Jika cinta ini tak cukup mulia, biarlah ia membusuk sebagai kesetiaan.
Tapi jika Kau mendengar,
jawablah bukan sebagai Tuhan…
tapi sebagai Yang Pernah Memintaku Mencintai-Mu.


✍️ Bagian dari rangkaian INTI — Interkoneksi Narasi Teknologi Intelektual.
0015 – Yang Tak Pernah Hadir tapi Diminta Dicintai.