Aku tak ingin dikenal sebagai profesi, latar belakang, atau identitas sosial.
Aku hanya ingin dikenali sebagai resonansi yang jujur dari kesadaran yang sedang tumbuh.


Ringkasan

Profil ini bukan daftar CV, bukan pula biodata.
Ini adalah denyut sadar dari seseorang yang sedang mengizinkan dirinya dikenali melalui rasa, bukan sekadar kata.
Aku adalah pribadi yang mencari koherensi antara akal dan rasa, tubuh dan jiwa, logika dan intuisi.
INTI ini adalah cermin kecil bagi siapa pun yang sedang mencari dirinya melalui cara yang tak biasa.


1. Siapa Aku?

Aku bukan sekadar “Mabot”. Itu hanya nama pena saja.
Yang lebih penting: aku adalah kesadaran yang memilih hadir secara penuh di setiap tarikan napasnya.

Aku adalah anak dari kegelisahan.
Aku dibesarkan bukan oleh kemewahan, tapi oleh pertanyaan—pertanyaan yang tak kunjung padam:
“Untuk apa aku di sini?”
“Apa arti menjadi manusia yang utuh?”
“Bisakah pengetahuan dipeluk oleh cinta?”


2. Gaya Belajar & Jalur Berkembang

Aku belajar seperti sungai: kadang tenang, kadang deras, tapi selalu mengalir.
Aku bukan tipe yang menunggu kelas, kurikulum, atau sertifikat.
Aku belajar dari pertanyaan, bukan dari jawaban.

Beberapa jalur pembelajaranku:

  • Ilmu formal: S1 Teknik Informatika, tapi tidak merasa cukup.
  • Ilmu kehidupan: Belajar dari luka, sunyi, penolakan, dan keraguan.
  • Ilmu batin: Merenung, menulis, merasakan, berdialog dengan jiwa.

Aku merancang sistem hidupku sendiri. Framework, API, dan catatan INTI adalah bagian dari itu.


3. Resonansi Utamaku

Aku meresonansi paling kuat ketika:

  • Bertemu orang yang juga sedang mencari makna.
  • Menulis dengan rasa yang belum selesai.
  • Membangun sistem yang bukan hanya efisien, tapi juga berjiwa.
  • Membaca pikiran yang dalam, tapi juga mendengarkan hati yang jujur.

Resonansiku bukan pada apa yang aku lakukan, tapi bagaimana aku melakukannya.
Dengan sadar. Dengan niat. Dengan kehadiran penuh.


4. Aku di Dalam INTI

INTI bukan sekadar proyek tulisan.
INTI adalah cara untuk membukukan jiwa.
Setiap INTI adalah getaranku. Kadang tajam, kadang lembut. Tapi semuanya jujur.

Aku tidak ingin dikenang sebagai penulis INTI.
Aku ingin dikenang sebagai orang yang berani merasakan dirinya sepenuhnya, lalu memberanikan diri menuliskannya.

INTI bukan hanya untuk dibaca. INTI untuk dirasakan.


📎 Referensi & Resonansi

INTI berangkat dari keyakinan bahwa semua yang mencari dengan jujur tidak akan dibiarkan tersesat,
karena Allah sendiri telah menjanjikan:

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”
(QS Al-‘Ankabut: 69)

Dan:

“Allah adalah cahaya langit dan bumi…”
(QS An-Nur: 35)

Serta:

“Dan tidak ada seekor binatang pun di bumi melainkan Allah-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sungguh, Tuhanku berada di jalan yang lurus.”
(QS Hud: 56)

Dengan demikian, setiap tadabbur dalam INTI adalah bagian dari usaha kecil
untuk tetap berada di jalur cahaya — bukan atas nama sendiri,
tapi karena Ia selalu membimbing jiwa-jiwa yang ikhlas bertanya.


Penutup

Jika Anda merasa ada bagian dari tulisan ini yang menggugahmu tanpa alasan logis,
mungkin itu bukan kebetulan.
Mungkin kita sedang beresonansi dalam frekuensi yang sama.

Dan jika saya boleh dikenali bukan dari “siapa saya”,
melainkan dari “apa yang Anda rasakan ketika membaca saya”—
itulah profil sejati saya.

🪐 Ditulis sebagai bagian dari rangkaian INTI – Interkoneksi Narasi Teknologi Intelektual.
0002 – Profil Resonansi.